Psikologi Manajemen (Minggu Pertama)
Manajemen
Definisi
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka
mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya
organisasi lainnya.
Menurut
beberapa ahli :
1. James
A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Mulayu
S.P.Hasibuan
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
3. T.Hani
Handoko
Manajemen
adalah bekerja dengan orang-orang unutuk menentukan, menginterpretasikan, dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kempemimpinan, dan
pengawasan.
4. Marry
Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain.
5. Prof.Oie
Liang Lee
Manajemen
adalah ilmu dan seni mengkoordinasikanserta mengawasi tenaga manusia dengan
bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Daniel
Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Proses
Manajemen
a. Perencanaan
Proses
yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa
yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
b. Pengorganisasian
Proses
yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh,sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien
guna pencapaian tujuan organisasi.
c. Pengarahan
Proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d. Pengendalian
Proses
yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.
Manajemen ada 4, yaitu :
a. Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
b. Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien
mungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
c. Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
d. Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit.Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh,dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Teori Manajemen
Sebelum sejarah yang disebut
zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri pada abad ke-19,
yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang sangat cepat. Usaha-usaha
pengemba
1) Teori
Manajemen Klasik
ngan manajemen kemudian dilakukan oleh para ahli di bidang manajemen.
pembahasan perkembangan teori-teori manajemen selanjutnya akan dilakukan dengan
menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.
Perkembangan awal teori manajemen
ada Dua tokoh Manajemen yang mengawali muculnya manajemen yaitu :
- Robert Owen ( 1771-1858)
- Charles Babbage (1972-1871)
2) Teori
Manajemen Ilmiah
Metode-metode Manajemen ilmiah
telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan kegiatan organisas,
terutaman dalam kegiatan usaha peningkatan produktivitas. Tehnik-tehnik
efisiensi manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu, telah menyebabkan
kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
Aliran Manajemen ilmiah ditandai
kontrtibusi-kontribusi
1. Frederick W. Taylor
(1856-1915)
2. Frank Dan Lillian Gilbret
(1868-1924 dan 1878-1972)
3. Harrington Emerson (1853-1931)
Ada 6
macam teori manajamen diantaranya :
- Aliran Klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai
dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
- Aliran Perilaku
Aliran ini sering disebut juga
aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek
manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
- Aliran Manajemen Ilmiah
Aliran ini menggunakan matematika
dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini,
pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk
menjelaskan masalah manajemen.
- Aliran Analisis System
Aliran ini memfokuskan pemikiran
pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
- Aliran Manajemen berdasarkan Hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi
kegiatan karyawan.
- Aliran Manajemen Mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan
pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Contoh
Kasus :
KEBANGGAAN SEORANG MANAGER
PETERNAKAN
Hari kerja Bob Foster biasanya mulai jam
06.30 pagi di peternakan Lost Valley, peternakan kelas bintang empat, sekitar
90 mil dari Denver. Keluarganya sedang tertidur tetapi Foster sudah menyiapkan
jadwal aktifitas yang akan membuatnya sibuk sampai ke esokan paginya : Daftar
gaji, pembayaran, makan bersama tamu, menunggang kuda bersama tamu, panggilan
telepon ke pemasok, surat menyurat dan reservasi para tamu.
“Jika kita cukup
besar, saya akan mempekerjakan orang lain untuk mengurus beberapa hal ini”
katanya pada 10.00 pm. Pada sabtu malam “karena kita kecil,saya mengerjakan
semuanya” (peternakan Lost Valley memiliki kapasitas 100 tamu)
Saat berusia 39 tahun, Foster adalah seorang manajer di Lost
Valley, peternakan kuda dan sapi yang terletak pada 26.000 hektar hutan
nasional. Foster sering kali berinteraksi dengan tamu-tamunya.
“Di dalam bisnis,
kamu harus benar-benar menjadi seseorang. Seseorang biasanya dating kepada saya
saat makan malam dan mengundang saya kembali ke kabin untuk berbincang-bincang
setelah berdansa. Dan tanpa kamu tau, ternyata jam sudah menunjukan jam 12.30
malam.
Menurut editor yang mewawancarai dia, Foster sangat
berkualitas untuk menjalankan salah satu dari beberapa peternakan terbaik di
Colorado. Menurut pengamatan “tidak hanya memiliki kepribadian untuk
bertahan berkomunikasi dengan orang yang terkadang ada pada tingkat berlebihan,
tetapi dia juga ahli dalam bidangnya dan seorang pebisnis pria yang solid ,dan
dia juga seorang ahli yang dapat menangani semua pekerjaannya.”
Dia mengatakan bahwa dia menikmati program reservasi. Satu
hal tersebut, membantu menjaganya dalam denyut nadi sebuah bisnis. Mengambil
reservasi oleh dirinya sendiri juga memungkinkan dia untuk menyaring tamu yang
memiliki harapan yang tidak realistis dari penyedia layanan di peternakan.
Foster bergabung dengan peternakan, yang merupakan bisnis
keluarganya setelah dia lulus dari jurusan administrasi perhotelan. Dia percaya
bahwa dia telah mampu mengatasi sebagian besar masalah yang biasa menggangu
bisnis keluarganya. Dia mengatakan “hal terbaik yang telah saya pelajari selama
dekat dengan ayah saya adalah meletakkan kepribadian di samping dan tidak
terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. selama dia aktif dan jika dia
merasa sangat kuat tentang suatu hal kamu tidak perlu mengubahnya menjadi
perang dunia ketiga.”
Tujuan Foster ketika dia kembali ke peternakan pada usia 28
tahun adalah untuk mengubah Lost Valley dari 6 bulan pertahun menjadi
bisnis sepanjang tahun. Berdasarkan pemikirannya tentang sebuah proyek saat
bekerja di hotel saja, dia dapat menambahkan hal baru pada penginapan utama dan
memungkinkan dia untuk memperbesar kapasitas peternakan dari 60 sampai 100 tamu
dan menyediakan perumahan lebih banyak bagi karyawannya. Foster juga memulai
budidaya bisnis musiman dengan menarik perusahaan-perusahaan keci,
asosiasi/perhimpunan, dan dewan kota yang ingin tenang mengatur untuk pertemuan
mereka.
Satu tantangan Foster yang sedang di hadapi saat ini adalah
mempertahankan peternakan keluarganya di saat orang tuanya melepaskan bisnis
ini ketangannya. Peternakan ini sekarang di huni oleh 5 anjing, lebih dari 100
ekor sapi, 150 kuda, dan 55 karyawan selam musim panas ini. Pekerjaan sebesar
ini terlalu berat jika foster mengerjakan sendiri tanpa di bantu orang
tuanya. Namun, dia ingin melanjutkan untuk mempertahankan suasana kekeluargaan.
Salah satu solusi slternatif masalah ini adalah membawa saudara perempuan dan
saudara laki-lakinya untuk memelihara peternakan ini. “apa yang membuat say
tertarik” dia mengatakan “orang-orang yang datang.”
Analisis :
1. Dari
cerita di atas, Foster melakukan banyak peran manajerial dalam pekerjaannya.
Diantaranya :
a. Peran managerial sebagai tokoh perusahaan yaitu berupa kegiatan seremonial seperti menyambut para tamu dengan melakukan reservasi, menunggang kuda ataupun makan bersama seperti apa yang di lakukan Foster
b. Peran manajerial sebagai penghubung yaitu seperti Foster yang meluangkan waktunya untuk orang-orang yang ada di luar unit usahanya.
c. Peran manajerial dalam pengambilan keputusan yaitu Foster mampu melakukan pemecahan masalah yang ia hadapi dalam usahanya seperti melakukan penambahan dan perluasan peternakan demi mempertahankan usahanya tersebut.
2. Menurut
kami, Foster sudah dapat dikatakan sebagai eksekutif, karena dari banyak
masalah yang dia hadapi dalam usahanya tersebut, Foster mampu menanganinya
sendiri bahkan mampu memotivasi setiap orang untuk mempertahankan sebuah usaha
dengan planning yang akan dia lakukan untuk mempertahankan usahanya tersebut
bahkan dia sudah mampu mengembangkan terobosan baru saat dia bekerja sebagai
staff di perhotelan.
3. Dari
cerita diatas ,dapat disimpulkan bahwa jenis kewirausahaan Foster yaitu
innovative entrepreneur yaitu seorang wirausaha yangterus berfikir kreatif
dalam melihat suatu peluang dan mengembangkannya. Seperti apa yang dilakukan
Foster yaitu dengan memperluas kapasitas peternakan, menarik
perusahaan-perusahaan kecil ataupun asosiasi, serta ampu melakukan
pengembangan-pengembanga baru seperti apa yang telah dia lakukan di saat dia
bekerja di perhotelan.
4. Peran
manajerial yang mungkin di abaikan Foster adalah peran manajerial sebagai
informasi karena mungkin Foster kurang mendapatkan informasi mengenai
permasalahan dan cara mengembangkan usahanya tersebut sehingga dia belum mampu
mengorganisasi bahkan mengontrol apa yang terjadi dengan perusahaannya tersebut
dan membuatnya sulit untuk mempertahankan usahanya tersebut karena hanya di
tangani oleh dirinya sendiri saja.
Referensi :
Sabtu,
27 September 2014
Minggu,
7 April 2013
Selasa,
30 April 2013
Minggu, 30
Desember 2012
Minggu,
03 November 2013
Vocational Business:
Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business &
Economics - 2003.
Kepemimpinan
Definisi
Kepemimpinan adalah
sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat
tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
Menurut beberapa ahli :
1. R.
Tannenbaum, Irving R, F. Massarik
Kepemimpinan sebagai pengaruh antar
pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi
ke arah tercapainya sesuatu tujuan.
2. Jacobs
dan Jacques
Kepemimpinan adalah proses memberi arti
terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang
diinginkan untuk mencapai sasaran.
3. Rauch
dan Behling
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian
tujuan.
4. H.Koontz
dan C. O'Donnell
Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.
5. George
P Terry
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam
mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan
kelompok.
Sifat Kepemimpinan
Unsur-unsur pokok dalam kepemimpinan
1. Keinginan atau niat
2. Pengaruh
3. Tanggung jawab
4. Pengikut
5. Perubahan
6. Tujuan bersama
Teori Kepemimpinan
1. Teori orang-orang terkemuka
2. Teori lingkungan
3. Teori personal situasional
4. Teori interaksi harapan
5. Teori humanistic
6. Teori pertukaran
Contoh
Kasus :
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer
tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6
bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentar.
Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang,
Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer departemen keuangan,
apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen
produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang
dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo)
menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan
semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Analisis :
1. Gaya kepemimpinan yang digunakan
oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya
pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin
mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja
yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran
utama maupun sasaran minornya.
- Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter: Bawahan tidak perlu memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan dari pemimpin.
- Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya kerjasama dalam perusahaan tersebut.
2. Pebandingan
motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara
Dalam
membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin dengan
bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam membangun
perusahaan tersebut secara bersama-sama agar tercapainya sebuah tujuan.
Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan anggota yang memiliki
kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga mereka membutuhkan
gaya kepemimpinan yang otoriter.
Apabila
Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan tersebut dapat mengalami
gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya mengutamakan keputusan
sendiri tanpa menerima saran dari bawahan.
3. Saran
saya, sebaiknya
Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya dengan gaya
kepemimpinan demokrastis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki
peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya
menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai
sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi
keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan
demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan
komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah untuk mencapai tujuan
perusahaannya apabila merubah gaya kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinan
demokratis .
Referensi
:
Sabtu,
12 Oktober 3013
Minggu,
18 November 2011
Jumat,
15 November 2013
File
: PDF
Achmad S. Ruky,
"Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA",
Gramedia Pustaka Utama, 2002.
0 comments:
Post a Comment