Friday, October 3, 2014

Pengantar

Edit Posted by with No comments
Psikologi Manajemen (Minggu Pertama)

Manajemen
Definisi
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Menurut beberapa ahli :
  1. James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.  Mulayu S.P.Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
3. T.Hani Handoko
Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang unutuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kempemimpinan, dan pengawasan.
 4.  Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain.
 5.  Prof.Oie Liang Lee
Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikanserta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Proses Manajemen
a.    Perencanaan          
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
b.    Pengorganisasian  
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi.
c.     Pengarahan           
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
d.    Pengendalian         
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Manajemen ada 4, yaitu :
a.    Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagiamana SDM yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
b.    Manajemen Operasional
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan teknik produksi yang seefesien mungkin,dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produksi akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
c.     Manajemen Pemasaran
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
d.    Manajemen Keuangan
Kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh,dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
Teori Manajemen
Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri pada abad ke-19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang sangat cepat. Usaha-usaha pengemba
1)    Teori Manajemen Klasik
ngan manajemen kemudian dilakukan oleh para ahli di bidang manajemen. pembahasan perkembangan teori-teori manajemen selanjutnya akan dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.
Perkembangan awal teori manajemen ada Dua tokoh Manajemen yang mengawali muculnya manajemen yaitu :
  1.  Robert Owen ( 1771-1858)
  2. Charles Babbage (1972-1871)
2)   Teori Manajemen Ilmiah
Metode-metode Manajemen ilmiah telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan kegiatan organisas, terutaman dalam kegiatan usaha peningkatan produktivitas. Tehnik-tehnik efisiensi manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
Aliran Manajemen ilmiah ditandai kontrtibusi-kontribusi
1. Frederick W. Taylor (1856-1915)
2. Frank Dan Lillian Gilbret (1868-1924 dan 1878-1972)
3. Harrington Emerson (1853-1931)
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya :
  •    Aliran Klasik         
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. 
  •   Aliran Perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
  •   Aliran Manajemen Ilmiah
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
  •   Aliran Analisis System
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
  •   Aliran Manajemen berdasarkan Hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
  •   Aliran Manajemen Mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Contoh Kasus :
KEBANGGAAN SEORANG MANAGER PETERNAKAN

      Hari kerja Bob Foster biasanya mulai jam 06.30 pagi di peternakan Lost Valley, peternakan kelas bintang empat, sekitar 90 mil dari Denver. Keluarganya sedang tertidur tetapi Foster sudah menyiapkan jadwal aktifitas yang akan membuatnya sibuk sampai ke esokan paginya : Daftar gaji, pembayaran, makan bersama tamu, menunggang kuda bersama tamu, panggilan telepon ke pemasok, surat menyurat dan reservasi para tamu.
        “Jika kita cukup besar, saya akan mempekerjakan orang lain untuk mengurus beberapa hal ini” katanya pada 10.00 pm. Pada sabtu malam “karena kita kecil,saya mengerjakan semuanya” (peternakan Lost Valley memiliki kapasitas 100 tamu)
Saat berusia 39 tahun, Foster adalah seorang manajer di Lost Valley, peternakan kuda dan sapi yang terletak pada 26.000 hektar hutan nasional. Foster sering kali berinteraksi dengan tamu-tamunya.
       “Di dalam bisnis, kamu harus benar-benar menjadi seseorang. Seseorang biasanya dating kepada saya saat makan malam dan mengundang saya kembali ke kabin untuk berbincang-bincang setelah berdansa. Dan tanpa kamu tau, ternyata jam sudah menunjukan jam 12.30 malam.
Menurut editor yang mewawancarai dia, Foster sangat berkualitas untuk menjalankan salah satu dari beberapa peternakan terbaik di Colorado.  Menurut pengamatan “tidak hanya memiliki kepribadian untuk bertahan berkomunikasi dengan orang yang terkadang ada pada tingkat berlebihan, tetapi dia juga ahli dalam bidangnya dan seorang pebisnis pria yang solid ,dan dia juga seorang ahli yang dapat menangani semua pekerjaannya.”
Dia mengatakan bahwa dia menikmati program reservasi. Satu hal tersebut, membantu menjaganya dalam denyut nadi sebuah bisnis. Mengambil reservasi oleh dirinya sendiri juga memungkinkan dia untuk menyaring tamu yang memiliki harapan yang tidak realistis dari penyedia layanan di peternakan.
Foster bergabung dengan peternakan, yang merupakan bisnis keluarganya setelah dia lulus dari jurusan administrasi perhotelan. Dia percaya bahwa dia telah mampu mengatasi sebagian besar masalah yang biasa menggangu bisnis keluarganya. Dia mengatakan “hal terbaik yang telah saya pelajari selama dekat dengan ayah saya adalah meletakkan kepribadian di samping dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak baik. selama dia aktif dan jika dia merasa sangat kuat tentang suatu hal kamu tidak perlu mengubahnya menjadi perang dunia ketiga.”
Tujuan Foster ketika dia kembali ke peternakan pada usia 28 tahun adalah untuk mengubah Lost Valley dari 6 bulan pertahun  menjadi bisnis sepanjang tahun. Berdasarkan pemikirannya tentang sebuah proyek saat bekerja di hotel saja, dia dapat menambahkan hal baru pada penginapan utama dan memungkinkan dia untuk memperbesar kapasitas peternakan dari 60 sampai 100 tamu dan menyediakan perumahan lebih banyak bagi karyawannya. Foster juga memulai budidaya bisnis musiman dengan menarik perusahaan-perusahaan keci, asosiasi/perhimpunan, dan dewan kota yang ingin tenang mengatur untuk pertemuan mereka.
Satu tantangan Foster yang sedang di hadapi saat ini adalah mempertahankan peternakan keluarganya di saat orang tuanya melepaskan bisnis ini ketangannya. Peternakan ini sekarang di huni oleh 5 anjing, lebih dari 100 ekor sapi, 150 kuda, dan 55 karyawan selam musim panas ini. Pekerjaan sebesar ini terlalu berat jika foster  mengerjakan sendiri tanpa di bantu orang tuanya. Namun, dia ingin melanjutkan untuk mempertahankan suasana kekeluargaan. Salah satu solusi slternatif masalah ini adalah membawa saudara perempuan dan saudara laki-lakinya untuk memelihara peternakan ini. “apa yang membuat say tertarik” dia mengatakan “orang-orang yang datang.”

Analisis :
1. Dari cerita di atas, Foster melakukan banyak peran manajerial dalam pekerjaannya. Diantaranya :

a.  Peran managerial sebagai tokoh perusahaan yaitu berupa kegiatan seremonial seperti menyambut para tamu dengan melakukan reservasi, menunggang kuda ataupun makan bersama seperti apa yang di lakukan Foster
b.  Peran manajerial sebagai penghubung yaitu seperti Foster yang meluangkan waktunya untuk orang-orang yang ada di luar unit usahanya.
c. Peran manajerial dalam pengambilan keputusan yaitu Foster mampu melakukan pemecahan masalah yang ia hadapi dalam usahanya seperti melakukan penambahan dan perluasan peternakan demi mempertahankan  usahanya tersebut.
2.  Menurut kami, Foster sudah dapat dikatakan sebagai eksekutif, karena dari banyak masalah yang dia hadapi dalam usahanya tersebut, Foster mampu menanganinya sendiri bahkan mampu memotivasi setiap orang untuk mempertahankan sebuah usaha dengan planning yang akan dia lakukan untuk mempertahankan usahanya tersebut bahkan dia sudah mampu mengembangkan terobosan baru saat dia bekerja sebagai staff di perhotelan.
3.   Dari cerita diatas ,dapat disimpulkan bahwa jenis kewirausahaan Foster yaitu innovative entrepreneur yaitu seorang wirausaha yangterus berfikir kreatif dalam melihat suatu peluang dan mengembangkannya. Seperti apa yang dilakukan Foster yaitu dengan memperluas kapasitas peternakan, menarik perusahaan-perusahaan kecil ataupun asosiasi, serta ampu melakukan pengembangan-pengembanga baru seperti apa yang telah dia lakukan di saat dia bekerja di perhotelan.
4. Peran manajerial yang mungkin di abaikan Foster adalah peran manajerial sebagai informasi karena mungkin Foster kurang mendapatkan informasi mengenai permasalahan dan cara mengembangkan usahanya tersebut sehingga dia belum mampu mengorganisasi bahkan mengontrol apa yang terjadi dengan perusahaannya tersebut dan membuatnya sulit untuk mempertahankan usahanya tersebut karena hanya di tangani oleh dirinya sendiri saja.
Referensi  :
Sabtu, 27 September 2014
Minggu, 7 April 2013
Selasa, 30 April 2013
Minggu, 03 November 2013
Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barrett - Business & Economics - 2003.
Kepemimpinan
Definisi
Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
Menurut beberapa ahli :
1.    R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik
Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan.
2.    Jacobs dan Jacques
Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
3.   Rauch dan Behling
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4.    H.Koontz dan C. O'Donnell
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.
5.    George P Terry
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
Sifat Kepemimpinan
Unsur-unsur pokok dalam kepemimpinan

1.      Keinginan atau niat
2.      Pengaruh
3.      Tanggung jawab
4.      Pengikut
5.      Perubahan
6.      Tujuan bersama

Teori Kepemimpinan
1.      Teori orang-orang terkemuka
2.      Teori lingkungan
3.      Teori personal situasional
4.      Teori interaksi harapan
5.      Teori humanistic
6.      Teori pertukaran

Contoh Kasus :

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Hartoyo sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
        Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Analisis :
1.  Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan otoriter, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
  • Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter: Bawahan tidak perlu memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan dari pemimpin.
  • Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya kerjasama dalam perusahaan tersebut.
2.      Pebandingan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu di tentara
Dalam membangun sebuah perusahaan diperlukan kerjasama antara pemimpin dengan bawahan. Sehingga bawahan hartoyo yang sekarang ingin ikut dalam membangun perusahaan tersebut secara bersama-sama agar tercapainya sebuah tujuan. Sedangkan bawahan hartoyo sewaktu di tentara merupakan anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. Sehingga mereka membutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter.
Apabila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya perusahaan tersebut dapat mengalami gulung tikar, apabila seorang pimimpin hanya mengutamakan keputusan sendiri tanpa menerima saran dari bawahan.
3. Saran saya, sebaiknya Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinan otoriternya dengan gaya kepemimpinan demokrastis, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sehingga Hartoyo akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaannya apabila merubah gaya kepemimpinannya dengan gaya kepemimpinan demokratis .

Referensi :
Sabtu, 12 Oktober 3013
Minggu, 18 November 2011
Jumat, 15 November 2013
File : PDF
Achmad S. Ruky, "Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA", Gramedia Pustaka Utama, 2002.

0 comments:

Post a Comment