Saturday, November 22, 2014

Mengendalikan Fungsi Manajemen

Edit Posted by with No comments


Psikologi Manajemen (Minggu Ke Delapan)

A.     Definisi Mengendalikan (Controlling)
Menurut Fayol Pengendalian (1916) adalah suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
B.      Langkah-langkah dalam kontrol
Mockler (dalam Rizqi, 2012) membagi pengendalian dalam 4 langkah yaitu :
a.      Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
b.      Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
c.      Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
d.      Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yanf terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
C.      Contoh kasus
Wal-Mart
Sampai tahun 2002, Wal-Mart dengan penjualan lebih dari $200 miliar merupakan perusahaan ritel terbesar di dunia, berkat keunggulan strateginya yang menjual produk bermerek dengan biaya rendah.  Dengan melakukan perubahan yang mendasar, sistim pengendalian manajemen perusahaan diarahkan pada manajemen operasi toko yang efisen, yang pada akhirnya memberi keunggulan biaya pada keseluruhan perusahaan. 
Data dari 4.400 toko untuk pos-pos penjualan, pengeluaran serta laba dan rugi yang dikumpulkan, dianalisis, dan disebarkan secara elektronis dengan real-time basis, secara cepat mengungkapkan bagaimana suatu wilayah, distrik, toko, departemen dalam toko, atau barang dalam departemen tertentu yang berkinerja baik.  Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kemungkinan kehabisan barang dan kebutuhan untuk menandai pergerakan stok yang lambat, dan memaksimalkan perputaran persediaan.
Data dari toko yang unggul diantara semua toko merupakan informasi untuk memperbaiki operasional toko lain yang bermasalah.  Perusahaan telah mengurangi kerugian yang diakibatkan pencurian dengan kebijakan pembagian 50 persen penghematan dari penurunan pencurian dalam sebuah toko tertentu.
Sumber :
Jumat, 14 November 2014

Jumat, 14 November 2014

Friday, November 21, 2014

Actuating dalam Manajemen

Edit Posted by with No comments


Psikologi Manajemen (Minggu Ke Tujuh)

Prinsip Actuating
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
1.    Prinsip mengarah pada tujuanPrinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
2.    Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan.
3.    Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan.
Mencapai Actuating Managerial yang Efektif
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-ara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.    Orientasi
merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya.
Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, :
1)    Tugas itu sendiri
2)    Tugas lain yang ada hubungannya
3)    Ruang lingkup tugas
4)   Tujuan dari tugas
5)    Delegasi wewenang
6)    Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7)    Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
2.    Perintah
merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal  dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Adapun perintah yang dapat berupa :
1)    Perintah umum dan khusus
2)    Perintah lisan dan tertulis
3)    Perintah formal dan informal
3.     Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
Fungsi actuating tidak terlepas dari fungsi manajemen melalui bagan dibawah ini :
1)      Penentuan Masalah
2)     Penetapan Tujuan
3)      Penetapan Tugas dan sumber daya penunjang
4)     Menggerakan dan Mengarahkan
5)      Memiliki Keberhasilan SDM
Contoh Kasus
Di Gugus Depan X, Pradana (ketua dewan ambalan) memerintahkan anggotanya untuk menaikkan barang-barang perlengkapan kemah ke atas truk. Anggotanya terlihat enggan melakukan perintahnya dan menanggapi dengan acuh tak acuh. Salah seorang anggota dewan ambalan yang cukup disegani berdiri dan berteriak, “Semangat kawan-kawan, mari kita kerjakan!” Karena ajakannya, semuanya jadi bergairah dan mulai bekerja menaikkan barang-barang.
   Analisis
Menurut contoh kasus tersebut, Pradana sebagai ketua dewan ambalan telah memberikan perintah kepada anggotanya. Hal ini menunjukan bahwa Pradana melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin dengan memberikan intruksi kepada anggota. Tindakan actuating yang ada pada kasus ini sebagaimana dilakukan oleh salah satu anggota dewan ambalan yang disegani dalam organisasi tersebut. Dia melakukan gerak aksi (actuating) dalam arti yang sebenarnya yaitu melakukan ajakan atau bujukan kepada anggota lainnya dengan berdiri dan berteriak, lain halnya dengan ketua dewan ambalan yang hanya memberikan intruksi tanpa memberikan ajakan secara motorik.
 


Sumber :
Robbins P. Stephens. 1989. Oranizational Behavior. New Jersey
Cribbin J. James. 1981. Kepemimpinan ( Strategi mengefektifkan organisasi ). New York

Actuating dalam Manajemen

Edit Posted by with No comments


Psikologi Manajemen (Minggu Ke Enam)

Gerak Aksi (Actuating)
A.       Definisi Actuating
Menurut Asmadi (2005) actuating atau disebut juga “gerak aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer keperawatan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam unsure perencanaan dan pengorganisasian agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Purba (2009) actuating adalah upaya yang dilakukan supervisor untuk memotivasi seluruh anggota tim agar mau mewujudkan tujuan yang sudah direncanakan bersama dengan kesadaran yang tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa actuating merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.
B.     Pentingnya Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok aberusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi, actuating adalah menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya dan penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership).
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancer dan tujuan dapat tercapai. Leadership merupakan salah satu alat efektif actuating. Dalam menggerakan para karyawan, seorang pemimpin harus memiliki pendekatan yang khas. Oleh karena itu, seorang pemimpin diharapkan dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif, serta member stimulus kepada karyawan.
C.       Contoh Kasus
Di Gugus Depan X, Pradana (ketua dewan ambalan) memerintahkan anggotanya untuk menaikkan barang-barang perlengkapan kemah ke atas truk. Anggotanya terlihat enggan melakukan perintahnya dan menanggapi dengan acuh tak acuh.
Salah seorang anggota dewan ambalan yang cukup disegani berdiri dan berteriak, “Semangat kawan-kawan, mari kita kerjakan!” Karena ajakannya, semuanya jadi bergairah dan mulai bekerja menaikkan barang-barang.
Analisis:
Menurut contoh kasus tersebut, Pradana sebagai ketua dewan ambalan telah memberikan perintah kepada anggotanya. Hal ini menunjukan bahwa Pradana melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin dengan memberikan intruksi kepada anggota. Tindakan actuating yang ada pada kasus ini sebagaimana dilakukan oleh salah satu anggota dewan ambalan yang disegani dalam organisasi tersebut. Dia melakukan gerak aksi (actuating) dalam arti yang sebenarnya yaitu melakukan ajakan atau bujukan kepada anggota lainnya dengan berdiri dan berteriak, lain halnya dengan ketua dewan ambalan yang hanya memberikan intruksi tanpa memberikan ajakan secara motorik.

Sumber :
Asmadi. 2005. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Kedokteran EGC.
Purba, H. 2009. Great supervisor. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukwaity. Sudirman amal & Slamet Sukamto. Ekonomi. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.