Psikologi Manajemen (Minggu Ke Tiga Belas)
F.
Definisi Konflik
Menurut beberapa
tokoh :
1.
Menurut Ross (1993)
Bahwa manajemen
konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga
dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau
tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin
atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat,
atau agresif.
2.
Menurut Robbins (2002)
Konflik adalah suatu
proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah
mempengaruhi secara negative atau akan segera mempengaruhi secara negative
pihak lain.
3.
Menurut Sopiah (2008)
Konflik itu adalah
proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari
orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya.
4.
Menurut Soetopo (2010)
Konflik adalah suatu
pertentangan dan ketidakseusaian kepentingan, tujuan, dan kebutuhan dalam
situasi formal, sosial, dan psikologis, sehingga menjadi antagonis, ambivalen,
dan emosional.
G.
Jenis-jenis Konflik
Menurut Handoko ada
lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri
individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan
pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan
lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu
dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh
perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflk
antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan).
3. Konflik antara
individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan
untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh
seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena
melanggar norma-norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok
dalam organisasi yang sama, Karena terjadi pertentangan antar kelompok. Konflik
ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi.
Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja manajemen merupakan dua macam
bidang konflik antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk
persaingan ekonomi dan sistem peekonomian suatu negara. Konflik ini telah
mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa,
harga-harga lebih rendah dan penggunaan sumber daya lebih efisien. Contoh
seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain
dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.
H.
Proses Konflik
Menurut Robbins & Timothy (2008),
proses konflik dapat dipahami sebagai sebuah proses yang terdiri atas lima
tahapan :
1.
Potensi pertentangan, atau
ketidakselarasan
2.
Kognisi, dan personalisasi
3.
Maksud
4.
Perilaku
5.
Akibat
Contoh kasus
pada
waktu ada memo dari Kantor Pusat Regional di Hongkong, yang mengatakan sebuah
program regional yang akan dilaksanakan di Bali memerlukan seorang country
coordinator untuk membantu team yang terdiri dari berbagai bangsa. Aku tertarik
dengan mega proyek ini oleh karena itu aku memberanikan diri untuk bicara
dengan pimpinan. ”Pak saya melihat ada kesempatan untuk menjadi country
coordinator untuk event di Bali yang berskala Asia Pacific. Pak, bolehkan saya
mengambil job itu ?” demikian kataku suatu pagi. Boss ku agak kaget, dan dia
bertanya sampai dua kali, ”Are you sure? Ini tugas berat lho, karena peserta
dari event ini berjumlah lebih dari 1000 orang dan ini pekerjaan besar. Lagian
pekerjaan kamu yang sehari-hari tetap harus dikerjakan.”. Aku dengan yakin
menyahut: ” Pak ini adalah kesempatan baik untuk mendapat ekspose
international, lebih dari itu Pak, saya bisa mengajak beberapa sekretaris untuk
bergabung nanti pada saatnya. Kan
bisa menjadi semacam pengalaman buat mereka.” Boss ku agak terhenyak, lalu
berpikir sejenak. Lalu akhirnya dia mengatakan: “ Ok, let’s do it”.
Itu kemudian menjadi
event yang sangat dikenang oleh semua sekretaris di perusahaan ku karena aku
kemudian mengajak semua sekretaris bekerja di Bali selama 1 minggu lebih. Dan
yang paling penting adalah pengalaman. Salah satu nilai tambah yang bisa
diberikan sekretaris eksekutif adalah menciptakan sarana untuk sekretaris yang
lebih junior untuk berkembang dengan mendapat pengalaman baru. Selain itu, bila
kita sebagai sekretaris eksekutif memperlihatkan keyakinan dan kemauan, maka
biasanya boss kita dan perusahaan akan mendukung sepenuhnya.
Sebagai catatan, pada
masa itu seluruh karyawan mendapatkan pendidikan Leadership dan Seven
Habit of Highly Effective People. Aku rasa tentu ada pengaruhnya terhadap
kinerja karyawan secara keseluruhan. Karena dengan bekal ini sikap empowered
bisa tumbuh dan berkembang.
Daftar
Pustaka
Sabtu, 05 April 2008
Rabu, 19 Desember 2007
Kamis, 20 Februari 2014
Jum’at, 19 Oktober 2012
Handoko,
T. H. (1949). Library of Management.
New York: McGraw-Hill.
Robbins, S.P. (2002). Perilaku Organisasi. Terjemahan Hadyana Pujaatmaka. Jakarta: PT
Prenhallindo.
Robbins, S.P., & Timothy, A.J. (2008).
Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Ross, M.H.R. (1993). The management of conflict: interpretations
and interests in comparative perspective. London: Yale University Press.
Soetopo, H. (2010). Perilaku Organisasi Teori, dan Praktik di
Bidang Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset.
0 comments:
Post a Comment