Psikologi Manajemen (Minggu Keempat)
Definisi
Organisasi
1. Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D.Mooney
Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Chester I.Bernard
Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
A. Definisi Pengorganisasian
A. Definisi Pengorganisasian
- Pengorganisasian merupakan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
- Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
B. Definisi Struktur Organisasian
- Struktur organisasian adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
- Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
C. Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
Pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
Pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain
sebagainya.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Contoh
Kasus dalam Struktur Organisasi
Pembabatan hutan adat di Kalimantan Tengah terus berlangsung
seperti terjadi di kawasan hutan Tamanggung Dahiang di Desa Tumbang Dahui,
Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan pada bulan awal Nopember 2002.
Kejadian ini sebenarnya telah diketahui oleh seorang tokoh desa bernama Salin
R. Ahad yang kemudian permasalahan ini dilaporkan ke Polda, Kejaksaan Tinggi,
dan DPRD Propinsi Kalteng yang dianggap menginjak-injak harga diri masyarakat
adat dan hukum-hukum adat setempat. Kemudian tokoh desa itu juga mengungkapkan
keterlibatan oknum-oknum BPD (Badan Perwakilan Desa) yang ikut membekingi dan
melakukan pembabatan hutan adat tersebut.
Kejadian yang hampir sama terjadi
pada pertengahan bulan Juni 2002. 189 warga desa di wilayah Kecamatan Gunung
Purei, Kabupaten Barito Utara menuntut HPH PT. Indexim dan PT. Sindo Lumber
telah melakukan pembabatan hutan di kawasan Gunung Lumut. Kawasan hutan lindung
Gunung Lumut di desa Muara Mea itu oleh masyarakat setempat dijadikan kawasan
ritual sekaligus sebagai hutan adat bagi masyarakat dayak setempat yang
mayoritas pemeluk Kaharingan. Sebelum kejadian ini telah diadakan pertemuan
antara masyarakat adat dan HPH-HPH tersebut.
Namun setelah sekian lama ternyata
isi kesepakatan tersebut telah diubah oleh HPH-HPH itu dan ini terbukti bahwa
perwakilan-perwakilan masyarakat adat dengan tegas menolak dan tidak mengakui
isi dari kesepakatan itu.
Selain itu, konflik yang terjadi
antara mayarakat desa Tumbang Dahui denga perusahaan PT.Indexin dan PT.Sindo
Lumber disebabkan dengan hal-hal seperti berikut:
1) Masalah tata batas yang tidak jelas
dari 2 belah pihak
2) Pelanggaran adat yang disebabkan
perusahaan tersebut
3) Ketidakadilan aparat hukum dalam
menyelsaikan persoalan
4) Hancurnya penyokong antara
masyarakat adat dan masyarakat hutan akibat rusak dan sempitnya hutan
5) Tidak ada kontribusi positif
pengelola hutan dengan masyarakat adat dan masyarakat di sekitar hutan.
6) Perusahaan tidak melibatkan
masyarakat adat dan masyarakat disekitar hutan dalam pengusahaan hutan.
Analisis
Seharusnya,aparat keamanan yang
bertugas melindungi masyarakat bisa menindak lanjuti kedua perusahaan
tersebut,karena perusahaan PT.Indexin dan PT.Sindo Lumber telah melanggar
tentang pengelolaan hutan.Kedua perusahaan tersebt telah membabat habis hutan
di kawasan gunung lumut tersebut, apalagi hutan tersebut merupakan hutan
lindung. Selain itu aparat kemanan juga dapat menangkap oknum BPD tersebut,
karena oknum tersebut terlibat langsung dalam kerjasama dengan kedua perusahaan
tersebut. Oknum ini harusnya menghalangi tindakan kedua perusahaan tersebut
dalam pembabatan hutan.
Agar menghindari konflik dengan masyarakat
sekitar,perusahaan juga seharusnya bersikap baik dalam lingkumgan
sekitar.Seperti tidak melakukan pembabatan hutan lindung. Lalu jika melakukan
penebangan pohon di hutan, harus melakukan reboisasi(penanaman ulang pohon).
Hormat kepada masyarakat sekitar dan adat dan berlaku, karena masyarakat
Kalimantan terkenal dengan adatnya yang harus di jaga secara turun menurun.
Jika hal itu dilakukan oleh perusahaan, mungkin tidak ada yang namanya konflik
eksetrnal. Mengambil sebuah keputusan yang bisa digunakan untuk
pedoman dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut.
Daftar
Pustaka
Gibson,
dkk. 1997. Organization. Jakarta: Binapura
Aksara.
Robbins,
Stephens P. 2001. Perilaku organisasi.
Jakarta: Indeks.
Munandar,
Sunyoto. 2001. Psikologi industri dan organisasi.
Jakarta: UI Press
Kamis, 07 November 2013
Kamis,
10 Januari 2013
November 2013